EMBRIO LEMBAGA PENDIDIKAN

Lembaga pertama yang didirikan waktu itu dengan nama Madrasah Tsanawiyah NU 4 tahun, tepatnya tanggal 1 Januari 1966 (sesuai piagam). Diawali hanya dengan siswa kurang lebih 50, staf pengajar 9 orang dan belum mempunyai gedung sendiri. Gedung yang dipakai pada saat itu masih merupakan pinjaman sementara. Dan kurikulum yang dipakai pada saat itu adalah kebanyakan dari pendidikan pesantren  klasik, diantaranya, Tauhid, Hadits, Akhlak, Fiqih, Nahwu, Shorof dan untuk pelajaran umum meliputi, Bahasa Indonesia, Ilmu Ukur, Sejarah Nasional. Diawal berdiri sama sekali belum mempunyai hasil kekayaan yang merupakan hasil sekolah. Dari sumber yang kami terima dari siswa bahwa pada saat itu untuk membayar sekolah atau sekarang dikenal dengan SPP sebesar Rp. 25,-, kita bisa membayangkan dengan kurs pembayaran sekolah anak zaman sekarang.

Pada tahun 1970 madrasah Tsanawiyah NU dirubah menjadi madrasah Muallimin-Muallimat NU karena menyusaikan pendidikan pada saat itu. Dengan demikian maka pendidikannya disempurnakan menjadi  6 tahun, dan ditahun inilah lembaga pendidikan muallimin-muallimat mulai berkembang, misalnya dalam pembangunan gedung,sehingga bisa menempati gedung sendiri yang berdiri 5 lokal,sedangkan staf pengajar bertambah menjadi 13 orang dan siswanya menjadi antara 99 sampai 125 orang.Disamping itu kurikulumnya juga bertambah yaitu bahasa aran dan bahasa Inggris.Hasil kekayaanpun sudah mulai ada,misalnya meja guru,mesin ketik dan sebagainya.

Pada tahun 1971 madrasah muallimin-muallimat NU berubah menjadi Muallimin-Muallimat Kanjeng Sepuh, karena NU pada saat itu menjadi organisasi politik. Namun madrasah Muallimin-Muallimat Kanjeng Sepuh masih tetap mengelolah 2 jenjang yaitu :

  1. Muallimin-Muallimat Kanjeng Sepuh 4 tahun (sederajat PGA 4 tahun)
  2. Muallimin-Muallimat Kanjeng Sepuh 6 tahun (sederajat PGA 6 tahun)

Kemudian tahun 1975 lembaga Muallimin-Muallimat Kanjeng Sepuh mengikuti peraturan pemerintah, dengan diundangkannya SKB 3 menteri,serta ditetapkannya kurikulum madrasah Tsanawiyah dan Aliyah, sehingga dibentuklah pendidikan yang bernama Aliyah,dengan kurikulum yang diapakai yaitu :

  1. Bidang Agama meliputi Tauhid, Akhlak, Hadits, Tafsir, Fiqih, Bhs.Arab, Nahwu dan Shorof
  2. Bidang Umum meliputi Ilmu ukur, Al-Jabar, Sejarah Nasional, Bhs.Indonesia, Inggris dan Pendidikan keterampilan.

Pada tahun 1975 telah terbangun gedung sebanyak 9 lokal dan lembaga pendidikan tersebut menyelenggarakan sistem pendidikan menurut sekolah umum lain yang lebih modern serta memperhatikan system pendidikan nasional.

Bertepatan pada tanggal 5 Januari 1978 nama Muallimin-Muallimat Kanjeng Sepuh berubah menjadi Taman Pendidikan Kanjeng Sepuh karena disesuaikan dengan pendidikan yang ada, dan dibentuklah Yayasan yang bernama Taman Pendidikan Kanjeng Sepuh sekaligus terdaftar sebagai  anggota Badan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Jawa Timur dengan jenjang Tsanawiyah dan Aliyah dengan nomor r=B 8020054 dengan akte notaries Joenoes e Moegiman,SH. nomor 103/1986.

Pada tahun 1978 inilah Yayasan Taman Pendidikan Kanjeng Sepuh sudah mulai berkembang baik dalam hal pembangunan gedung,di tahun 1975 hanya 9 lokal tahun 1978 telah terbangun menjadi 19 lokal, karena pertolongan Allah SWT yang diikuti kegigihan seluruh jajaran pengurus, dewan guru dan masyarakat yang terlibat untuk berpikir.

Kemudian tahun 1980 telah mampu membangun gedung untuk Taman Kanak-Kanak dengan jumlah siswa pertama kali 26 anak dan staf pengajar 2 orang,pada saat itu tempat pembelajaran masih pinjam yaitu di Jl.Raya Dandles, Alhamdulillah tidak lama kemudian Taman Kanak-Kanak bisa menempati gedung sendiri dan dengan berubahnya kurikulum pendidikan telah berdiri PAUD,Kelompok Bermain (Kober), TKMNU dengan siswa tidak kurang dari 400 anak dan diasuh sekitar 12 guru yang professional.

Pada tahun 1985 Yayasan juga mendirikan gedung madrasah ibtida’iyah yang terletak di desa Ngawen Sidayu, dan pemeliharaannya diserahkan sepenuhnya oleh masyarakat Ngawen, pada saat itu masih dalam pengawasan Yayasan Kanjeng Sepuh dengan memberikan subsidi dua ratus ribu rupiah setiap bulan, hal ini dimaksud agar pembangunan yang ada dilingkungan desa tersebut cepat berkembang, dan Alhamdulillah sekarang sudah berkembang secara mandiri.

Pada tahun 1987 berdiri sekolah tingkat menengah atas (SMA KANJENG SEPUH) dengan jumlah siswa 45 orang, sedangkan staf pengajar 12 orang. Perjalanan semakin kencang SMA saat ini sudah memiliki siswa kurang lebih 450 siswa dengan pengajar sekitar 35 orang.

Tahun 1991 mulai berdiri sekolah tingkat dasar (SD-NU) dengan siswa berjumlah 57 dan tenaga pengajar kurang lebih 12 orang, yang aktifitas belajar mengajarnya menempati gedung unit satu yaitu gedung Tsanawiyah dan Aliyah, sehingga untuk Aliyah dipindahkan ke gedung unti II di Jalan Pemuda 75 Sidayu bersama lembaga SMA.

Dari perjalanan yang begitu panjang YAYASAN TAMAN PENDIDIKAN KANJENG SEPUH tepatnya pada tahun 2012 berubah menjadi PERKUMPULAN KANJENG SEPUH, dengan akte Pendirian Perkumpulan oleh Notaris H. Soetokoh, SH. M.Kn. No. 02 tertanggal 20/09/2012. Dan telah terdaftar dengan SK. KEMENKUMHAM No. AHU 228.AH.01.07 Tahun 2012. memang kalau kita dengar nampak tabu dan asing ditelinga kita. Perubahan ini semata-mata alasan administratif saja, sebagaimana organisasi masyarakat terbesar di Indonesia yaitu NU, juga berbentuk Perkumpulan Nahdlatul Ulama.